ACARA I
PENGAMATAN
KROMOSOM PADA MITOSIS
BAWANG
MERAH (Alium ascalonium)
1.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Mengamati fase-fase pembelahan sel
mitosis dan bentuk kromosom saat pembelahan sel
2.
TEORI
Pembagian kromosm dalam pembelahan sel
mitosis (pada bagian vegetatif/somatic) memastikan bahwa bahan genetik terbagi
sama dan diwariskan ke sel anak. Dengan demikian sifat genetik bagian vegetatif
tanaman akan sama dan keturunan yang berasal dari pembiakan vegetatif akan
homogen karena mempunyai sifat genetik sama.
Pengamatan kromosom dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
a. Pada
sel-sel hidup (in vivo) dengan alat tertentu
b. Pada
sel-sel yang telah difikasi (dimatikan dengan cepat)
Biasanya
kromosom sulit dilihat dengan mikroskop biasa karena kromosommempunyai indeks
bias dan daya absorbi cahaya yang hampir sma dengan isi sel lain. Indeks bias dan daya absorbi kromosom terhadap sinar
ultraviolet lebih besar dari isi sel yang lain, namun cara ini memerlukan alat
khusus dan biasanya untuk mengambil foto, bukan untuk dilihat dengan mata
biasa.
Cara pertama ini
sulit, sehingga orang umumnya melakukan dengan cara kedua, yaitu sel difiksasi
kemudian dicat dan kromosom akan menyerap zat warna.fiksasi adalah mematikan
sel dengan cepat sehingga bentuk dan struktur sel tidak mengalami perubahan,
tetap seperti keadaan sel hidup. Apabila kromosom langsung dicat tanpa
difiksasi lebih dahulu, kemungkinan akan terjadi reaksi kimia dari zat warna
sehingga struktur dan bentuk sel dapat berubah. Pada acara ini akan diamati
fase-fase, bentuk dan letak kromosom di dalam inti sel. Kromosom dapat dilihat
dengan baik pada stadium tertentu sel, yaitu pada sel giat membelah yang
terjadi pada bagian meristem tanaman.
3. BAHAN
Ujung akar Allium ascalonicum (bawang merah),
kemikalia untuk fiksasi dan mewarnai, mikroskop.
4. CARA KERJA
Pada cara 2b, ujung akar
bawang merah difiksasi lebih dahulu kemudian dicat.
a.
Cara fiksasi
Pada
umumnya fiksasi menggunakan alcohol cuka (larutan carnoy), yang terdiri dari
campuran alcohol absolute dan asam cuka glacial dengan perbandingan 3 : 1.
Fiksasi yang baik adalah fiksasi yang masih baru. Lama fiksasi tergantung
daribahan yang digunakan : ujung akar, kuncup daun, kuncup bunga, sel induk
embrio dan sel induk serbuksari memerlukan waktu 15-20 menit. Bawang merah ditumbuhkan
di atas air selama 3-4 hari dan setelah akar tumbuh, ujung akar dipotong kurang
lebih 3 mm. pemotongan dilakukan kira-kira pukul 10.00, yaitu sel giat
membelah. Ujung akar yang sudah dipotong dimasukan kedalam larutan fiksatif.
Cara ini mudah dan larutan fiksatif cepat masuk ked lam jaringan
tanaman.setelah difiksasi, potongan akar dicuci dengan aquades untuk
menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengecatan inti.
b.
Pemberian pada
kromosom
Pengecatan
dapat dilakukan dengan:
1)
Aceto-carmine
(Belling) terdiri dari
0,5
gram Carmine dilarutkan dalam 45% asam cuka glacial (45 ml asam cuka glacial +
55 ml aquades)
2)
Aceto-orcelin
(lacour) yang terdiri :
1,0
gram Orceline dilarutkan dalam 45% asam cuka glacial 45 ml asam cuka glacial +
55 ml aquades).
Dalam
penggunaannya larutan ini dapat diencerkan dulu dampai 0,5% (5 ml dalam 1000
ml).
Ujung
akar yang telah difiksasi kemudian dimasukan dalam larutan zat warna tersebut
dan dipanaskan agar zat warna cepat meresap ke dalam jaringan. Pemanasan
dihentikan setelah pemotongan akar terlihat bergerak.
c.
Pembuatan
preperat
Berilah
beberapa tetes larutan aceto-carmine pada gelas benda, kemudian ambil
potong
ujung akar menggunakan jarum preperat.
Tutuplah
dengan dekglas, lalu ditekan perlahan dengan tangkai jarum preperat sampai
potongan akar menjadi satu lapisan sel (squeeze
method).
d.
Pengamatan
Fase-fase
pembelahan sel diamati dengan menggunakan mikroskop per-besaran kuat. Fase-fase
dapat diurutkan mulai dari:
1)
Interfase : dalam inti sel hanya terlihat
butiran-butiran halus
2)
Profase : tampak benang-benang
yang panjang/pendek yang letaknya
belum teratur
3)
Metafase : kromosom terletak dibidang equator,
pusat/sentromer kromosom menghadap bidang equator
4)
Anafase : belahan kromosom homolog menuju ke
kutub, sentromer menghadap ke kutub
5)
Telofase : kromosom mengumpul dikutub,
kadang-kadang sudah tampak dinding pemisah dan terbentuk dua sel anak.
5. HASIL
PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan
di bawah mikroskop, maka diperoleh gambar seperti di bawah ini. Pengamatan praktikum
kali ini dilakukan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar
bawang merah. Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase
pembelahan, yaitu profase, anafase, metafase, dan telofase.
Sel awal ( pembelahan sel )
1.
Profase I
2 Pasang kromosom Zigoten
Parhiten
Diakinises
2.
Metafase I 3.
Anafase I 4. Telofase I
Pebelahan meiosis II
1.
Profase II 2.
Metafase II
3. Anafase II 4.
Telofase II
Pembelahan sel pada prokariota
dikenal dengan nama pembelahan biner. Pembelahan yang dimaksud
betujuan untuk kepentingan reproduksi. Sel yang dihasilkan adalah sel anak yang
memiliki otonomi sendiri. Pembelahan sel pada eukariota
ada dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah
lagi, sedangkan meiosis mengubah suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak dapat
membelah lagi hingga fertilisasi.
·
Fase interfase
Interfase atau stadium
istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena pada
tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintetis DNA.
·
Fase profase
Merupakan tahapan permulaan
dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan. Nukleolus mulai
menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul. Untaian kromosom yang semula
meluas menjadi pilinan (heliks). Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan
menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang (Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid. Selain itu
sentriol juga ikut membelah. Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang
spindel/ gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang letaknya
berlawanan.
Ciri-cirinya:
-
Kromosom
mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
-
Terlihat dua
sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.
-
Kromatid-kromatid
dihubungkan oleh sentromer.
-
Nukleolus
menjadi kabur dan hilang oleh sentromer.
-
Selaput inti
mulai menghilang.
-
Benang gelendong
mulai terbentuk
-
Kromosom mulai
bergerak ke tengah atau equator dari sel.
·
Fase metaphase
Pada metafase, kromosom
menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada
awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah
vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung
jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen
1991).
Ciri-ciri fase ini adalah:
-
Benang-benang
gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
-
Masing-masing
kromosom terletak berbaris pada bidang equator.
-
Sentromer
melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa
melekat pada sentromer.
-
Sentromer
membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
·
Fase anaphase
Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel
terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga terlihat ada dua
kumpulan kromosom.
Ciri-cirinya:
-
Dua sister
chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.
-
Selain itu
mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
-
Terjadi
penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
-
Anafase adalah
fase terpendek dari fase-fase mitosis.
-
Pada akhir
anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
·
Fase telofase
Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis
(pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian). Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai, terbentuk
lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Di tiap kutub terbentuk
sel kromosom yang identik. Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti
terbentuk kembali. Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster
menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma
(sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah
ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan ditandai dengan melekuknya
sel ke dalam.
Ciri-cirinya adalah:
-
Benang-benang
gelendong hilang
-
Selaput inti dan
nukleolus terbentuk kembali
-
Sekat sel
terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.
-
Terjadi
sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam
sel anak.
6. KESIMPULAN
Pada pembahasan tentang pembelahan mitosis pada ujung
akar bawang merah, kesimpulan yang diperoleh adalah
Ø Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi
secara tidak langsung, dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat
adanya tahapan-tahapan tertentu.
Ø Tujuan pembelahan mitosos adalah untuk mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
Ø Tahap-tahap pada pembelahan mitosis pada ujung akar
sel bawang merah, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.
7.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar