Minggu, 25 Desember 2016

SIMULASI PERBANDINGAN GENOTIPE PEWARISAN MENDEL




ACARA III
SIMULASI PERBANDINGAN GENOTIPE PEWARISAN MENDEL
1.      Maksud dan tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana tiruan perkawinan antara dua individu heterosigot pada salah satu gennya akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan yang mendekati Mendel I
2.      Teori
Genetika adlah ilmu yang mempelajari cara individu menurunkan sifat-sifat kepada keturunannya. Sifat-sifat tersebut berupa sifat yang tidak dapat dilihat oleh mata (genotipe/susunan gen) maupun sifat-sifat yang dapat dilihat oleh mata (fenotipe/kenampakan luar).
Sifat menurun dipindahkan dari tetua kepada keturunannya melalui unit keturunan yang dikenal dengan nama gen. gen diwariskan dari tetua kepada keturunannya melalui gamet. Individu   keturunan dihasilkan dari penggabungan gamet jantan dan gamet betina, maka dalam menulis genotipe satu individu disimbolkan paling sedikit dengan dua huruf,   misalnya RR, Rr, CC, Cc dan sebagainya.
R dan r pada individu Rr merupakan pasangan allele, jadi anggota dari gen pada satu lokus tertentu disebut allele. Individu yang dalam susunan genetiknya mempunyai allele berlainan disebut heterosigot (missal Rr, Cc), sedang individu yang dalam susunan genetiknya mempunyai allele sama disebut homosigot (missal RR, rr, CC, cc).
Pasangana allele dalam individu Rr akan mengalami pemisahan atau segresi, dan masing-masing diteruskan ke gamet yang dibentuk. Allele yang mula-mula dipisahkan pada pembelahan meiosis, akan bergabung kembali secara acak pada pembentukan zigot sehingga terbentuk bermacam-,macam genotipe dan fenotipe dengan perbandingan sesuai dengan Hukum Mendel.
Missal :                    Rr x Rr
                                   
                        1 RR :  2 Rr  : 1 rr
Contoh tersebut menunjukan bahwa 2 allele (R dan r) diwariskan, sehingga tidak hanya menghasilkan keturunan Rr saja, tetapi juga RR dan rr. Hal ini dapat terjadi apabila pasangan allele tersebut mengalami segregasi lebih dulu sebelum dibentuk zigot. Pengertian yang sampai sekarang dikenal dengan Hukum Segregasi berbunyi : Pasangan allele di dalam individu akan mengalami segregasi (pemisahan) dan masing-masing diteruskan ke gamet-gamet yang dibentuk.
Perbandingan genetic ini dapat ditiru dengan memakai bahan mati, misalnya dengan biji yang berwarna atau manic-manik dengan warna yang berbed, dan dapat ditunjukan bahwa kejadian secara acak ini menghasilkan perbandingan yang sesuai dengan perbandingan menurut HUKUM MENDEL. Dalam praktikum ini dilakukan tiruan perkawinan silang antara dua individu heterosigot (atau penyerbukan sendiri pada individu heterosigot) untuk satu pasang allele saja.
3.      Bahan
-          Biji-biji (kancing) yang berbeda warna
4.      Cara kerja
a.       Ambil dua buah kantong kertas, masing-masing diisi dengan 200 biji yang terdiri 100 biji warna merah/gelap dan 100 biji warna putih/terang. Kita membayangkan bahwa masing-masing kantong dianggap individu jantan dan betina heterosigot, yang akan disilangkan dan biji-biji merupakan gamet-gamet yang dibentuk.
b.      Koocoklah kantong-kantong tersebut sehingga biji-biiji tercampur merata (homogen)
c.       Pungutlah dari masing-masing kantong satu biji, kemudian amati dan catat hasilnya :
1)      Bila yang terambil keduanya warna putih/terang, maka beri kode rr
2)      Bila yang terambil keduanya warna merah/gelap, maka beri kode RR
3)      Bila yang terambil satu warna gelap/merah dan yang lain putih/terang, maka beri kode Rr (dua butir biji yang sudah diambil dan diamati ini menggambarkan dua gamet, gamet jantan dan gamet betina yang bergabung menjadi zigot).
Rr                    x                      Rr
Gamet :                                   Gamet :
100 putih : r                             100 putih : r
100 merah : R                          100 merah : R
d.      Persilangan ini dilakukakan sebanyak 80 kali
e.       Setiap kali akan mengambil biji pada persilangan berikutnya, kocok dahulu biji dalam kantong dan populasi dalam kantong tetap 200 butir yang terdiri dari 200 butir yang terdiri dari 100 butir biji putih/terang dan 100 biji merah/gelap. Untuk memudahkan pekerjaan, setelah memungut biji dari masing-masing kantong dan diamati, jangan langsung dicampur, tetapi biji dari kantong kiri diletakkan disamping kiri dan biji dari kantong kanan diletakkan di sebelah kanan. Biji yang diambil dari kantong kiri dimasukan kembali ke kantong kiri, demikian juga biji yang diambil dari kantong kanan dikembalikan  ke kantong semula.
5.      Pengamatan/perhitungan
Untuk mengetahui apakah percobaan yang dilakukan dengan sesuai dengan hukum segregasi, dilakukan perhitungan dan tabel Chi Square.
Misalkan pada persilangan 60 x, didapatkan hasil sebagai berikut :

Genotipe
Pengamatan (P)
Harapan (H)
(P-H)
(P-H)2
(P-H)2/H
RR
18
20
-2
4
4/20
Rr
35
40
-5
25
25/40
Rr
27
20
7
49
49/20
Jumlah
80
80
0
78
3,275
 
2hitung = Chi square =   dibandingkan dengan 2tabel (db=2, α=0,05).
Karena 2 yang dihitung lebih kecil 2tabel maka kesimpulannya percobaan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan yang diharapkan jadi sesuai dengan Hukum Mendel (terjadi allele dan gamet-gamet bergabung kembali secara random).





 
Hukum Mendel :
1 RR : 2 Rr : 1 rr
¼       : 2/4  : ¼

 hitung <  tabel, sehingga percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel
 
Harapan percobaan
RR = ¼ x 80 = 20
Rr = 2/4 x 80 = 40
Rr = ¼ x 80 = 20

  1. Pembahasan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari cara individu menurunkan sifa-sifat kepada keturunannya. Sifa-sifat tersebut berupa sifat yang tidak dapat dilihat oleh mata.
Sifat menurun dipindahkan dari tetua kepada keturunannya melalui unit yang dikenal dengan nama gen. gen diwariskan dari tetua kepada keturunannya melalui gamet. Individu keturunan dihasilkan dari penggabungan gamet jantan dan gamet betina, maka dalam menulis gentotipe satu individu disimbolkan paling sedikit dua huruf, misalnya RR, Rr, CC, Ccdan sebagainya.
Pada pratikum kali ini, pratikan mengambil dua buah kantong kertas yang masing berisi 200 biji terdiri dari 100 biji warna merah/gelap dan 100 biji lainnya berwarna putih kerang. Kemudian kantong tersebut dikocok sehingga biji-biji tercampur merata (homogen) dan setelah itu pratikan mengambil satu biji dari setiap kantong yang dilakukan tahap yaitu 80 kali persilangan. Kemudian biji yang diambil diamati dan dicatat hasilnya. Biji dengan warna yang sama putih terang maka disimbolkan dengan huruf “rr” biji dengan waran yang sama merah/gelap disimbolkan dengan huruf “RR” dan biji yang terambil dari warna yang berbeda disimbolkan dengan huruf “Rr”. Setiap pengambilan biji, pratikan mengocok kertas terlebih dahulu agar biji tercampur dengan merata.
Pengamatan ini dilakukan untuk membuktikan, apakah percobaan ini sesuai atau tidak dengan hukum segregasi yang didalam percobaan menggunakan persamaan hukum Mendel. Jika  maka percobaan sesuai dengan hukum Mendel, dan percobaan saya kali ini sesuai dengan hukum mendel dimana saya mendapatkan hasil . Untuk data yang didapat pada saat percobaan dapat dilihat pada bagian lampiran.
7.      KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Hukum mendel I atau hokum pemisahan alel-alel dari satu gen yang berpasangan dalam pembentukan sel gamet. Pasangan allele memisah secara bebas. Hokum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat beda.
2.      Perbandingan mendel pada F2 persilangan mohibrida yaitu perbandingan genotype 1:2:1 dan perbandingan fenotipe 3;1
3.      Metode chi-square adalah cara yang dapat dipakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis
8.      DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta:Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar